Sapaan
Sobat Zikra, memasuki momen Lebaran, banyak karyawan yang telah menunggu tiba saatnya untuk menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan masing-masing. THR adalah hak setiap karyawan dan wajib dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, apakah Sobat Zikra sudah tahu bagaimana cara menghitung THR yang benar? Berikut adalah penjelasannya.
Pengertian THR
THR adalah kependekan dari Tunjangan Hari Raya. THR adalah upah tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk menambah penghasilan pada saat hari raya tiba. THR merupakan hak karyawan yang tidak boleh ditunda atau dipotong oleh perusahaan.
Persyaratan Penerimaan THR
Setiap karyawan memiliki hak untuk menerima THR. Namun, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni:1. Sudah bekerja selama minimal 1 bulan di perusahaan yang bersangkutan 😃2. Masih aktif menjadi karyawan pada saat menerima THR 😃3. Tidak sedang menjalani cuti atau izin tanpa gaji pada saat menerima THR 😞4. Sudah melakukan absensi dan tidak ada catatan absensi yang tidak lengkap atau terlambat 😃
Cara Menghitung THR
THR dihitung berdasarkan beberapa hal, seperti gaji pokok karyawan, lama bekerja, dan peraturan perusahaan. Berikut adalah cara menghitung THR yang benar:
- Hitung gaji pokok karyawan selama satu bulan
- Bagi gaji pokok dengan 25 (jumlah hari kerja dalam sebulan) untuk mendapatkan gaji per hari
- Hitung total hari kerja karyawan selama setahun
- Bagi total gaji per hari dengan 2 (jumlah hari raya yang akan diterima karyawan)
- Kali hasil bagi dengan jumlah hari raya yang akan diterima karyawan (biasanya 1 atau 2 hari)
- Perusahaan dapat menambahkan bonus atau insentif pada pembayaran THR
- THR dibayarkan paling lambat 1 minggu sebelum Lebaran
😃
😃
😃
😃
😃
😃
😃
Kelebihan Cara Menghitung THR
Cara menghitung THR yang benar dapat memberikan keuntungan bagi karyawan dan perusahaan, di antaranya:
- Karya karyawan akan semakin termotivasi untuk bekerja dengan baik
- Perusahaan dapat memenuhi kewajibannya kepada karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Karyawan akan merasa dihargai dan tidak merasa dirugikan oleh perusahaan
- Perusahaan dapat membangun citra positif di mata karyawan
- THR dapat membantu meringankan beban karyawan dalam mempersiapkan Lebaran
- Perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk menjadi lebih produktif
- Cara menghitung THR yang benar dapat mencegah masalah hukum di kemudian hari
😃
😃
😃
😃
😃
😃
😃
Kekurangan Cara Menghitung THR
Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam cara menghitung THR, di antaranya:
- THR yang terlambat dibayar dapat memicu ketidakpuasan karyawan dan bahkan dapat menjadi sumber konflik
- Pembayaran THR yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dapat membawa perusahaan ke masalah hukum
- Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial apabila THR yang dibayarkan kepada karyawan melebihi batas
- Cara menghitung THR yang berbeda-beda antara perusahaan dapat membingungkan karyawan
- THR yang tidak ditentukan besarnya secara jelas dapat menimbulkan ketidakpastian bagi karyawan
- Perusahaan dapat dianggap tidak memenuhi kewajibannya jika pembayaran THR terlambat atau tidak dibayarkan
- THR yang diberikan kepada karyawan yang tidak memenuhi persyaratan dapat merusak citra perusahaan
😞
😞
😞
😞
😞
😞
😞
Tabel Cara Menghitung THR
No. | Keterangan | Rumus |
---|---|---|
1 | Gaji Pokok | Gaji Pokok / 25 |
2 | Total Hari Kerja Selama Setahun | 240 hari (20 hari x 12 bulan) |
3 | Total THR | Gaji per hari x Jumlah hari raya yang akan diterima karyawan |
FAQ Cara Menghitung THR
1. Apa yang dimaksud dengan THR?
THR adalah kependekan dari Tunjangan Hari Raya. THR adalah upah tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk menambah penghasilan pada saat hari raya tiba.
2. Siapa yang berhak menerima THR?
Setiap karyawan memiliki hak untuk menerima THR. Namun, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
3. Bagaimana cara menghitung THR yang benar?
THR dihitung berdasarkan beberapa hal, seperti gaji pokok karyawan, lama bekerja, dan peraturan perusahaan.
4. Kapan harus membayar THR?
THR dibayarkan paling lambat 1 minggu sebelum Lebaran.
5. Apa saja keuntungan menghitung THR yang benar?
Cara menghitung THR yang benar dapat memberikan keuntungan bagi karyawan dan perusahaan.
6. Apa saja kekurangan menghitung THR yang benar?
Terdapat beberapa kekurangan dalam cara menghitung THR, di antaranya.
7. Apa yang terjadi jika THR terlambat dibayar?
THR yang terlambat dibayar dapat memicu ketidakpuasan karyawan dan bahkan dapat menjadi sumber konflik.
8. Bagaimana cara perusahaan mencegah masalah hukum dalam pembayaran THR?
Pembayaran THR yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dapat membawa perusahaan ke masalah hukum.
THR yang diberikan kepada karyawan yang tidak memenuhi persyaratan dapat merusak citra perusahaan.
10. Apa yang harus dilakukan jika THR tidak dibayarkan oleh perusahaan?
Karyawan dapat melaporkan kejadian tersebut ke instansi yang berwenang, seperti Dinas Ketenagakerjaan.
11. Apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk membayar THR dengan benar?
Perusahaan harus memperhatikan persyaratan dan peraturan yang berlaku dalam pembayaran THR.
12. Apakah perusahaan dapat memberikan bonus atau insentif pada pembayaran THR?
Perusahaan dapat menambahkan bonus atau insentif pada pembayaran THR.
13. Bagaimana cara perusahaan memastikan bahwa pembayaran THR sesuai dengan peraturan perundang-undangan?
Perusahaan dapat berkonsultasi dengan ahli hukum atau mengikuti workshop terkait pembayaran THR.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, Sobat Zikra sudah dapat memahami bagaimana cara menghitung THR yang benar. Perusahaan wajib memperhatikan persyaratan dan peraturan yang berlaku dalam pembayaran THR agar tidak terjadi masalah hukum dan kepuasan karyawan dapat terpenuhi. Bagi karyawan, jangan ragu untuk mempertanyakan pembayaran THR jika terdapat ketidakjelasan atau kesalahan. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Sobat Zikra.
Penutup
Informasi di atas disajikan untuk tujuan informasi dan bukan merupakan saran hukum atau keuangan. Penulis dan penyedia informasi tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang timbul dari tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi di atas.