Pengantar
Salam Sobat Zikra, dalam adat Jawa, selamatan orang meninggal merupakan upacara penting yang dilakukan sebagai wujud penghormatan dan penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal. Berdasarkan kepercayaan Jawa, selamatan ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan bagi arwah orang yang telah meninggal dan memastikan bahwa ia akan mendapatkan tempat yang baik di alam setelah kematian.
Mengetahui cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa dapat membantu keluarga yang ditinggalkan untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara tersebut. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa.
Pendahuluan
Selamatan orang meninggal adat Jawa dilakukan pada saat jenazah dikebumikan atau setelah tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, satu tahun, dan satu tahun lima bulan setelah kematian. Setiap selamatan memiliki cara menghitung yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya, terdapat beberapa komponen yang terdiri dari barang-barang yang akan dibakar, makanan dan minuman, serta sesajen lainnya.
Kelebihan dari melakukan selamatan adalah memberikan penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal, serta memberikan kebahagiaan untuk arwahnya. Selamatan juga menjadi momen untuk berkumpul dan berdoa bersama keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan. Selain itu, selamatan juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan dalam kehidupan.
Namun, terdapat pula kekurangan dari selamatan ini, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk persiapan selamatan yang cukup besar. Hal ini menjadi kendala bagi keluarga yang kurang mampu. Selain itu, terkadang terdapat perbedaan antara selamatan yang dilakukan dengan niat tulus dan selamatan yang dilakukan hanya sekedar formalitas saja. Hal ini membuat makna dari selamatan tersebut menjadi hilang.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara detail tentang cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa, agar selamatan yang dilakukan memiliki makna yang benar-benar tulus dan memberikan manfaat yang sesuai dengan tujuan awalnya.
1. Selamatan Setelah Jenazah Dikebumikan
Selamatan ini dilakukan setelah jenazah dimakamkan. Biasanya selamatan ini dilakukan pada hari ketujuh setelah kematian. Cara menghitung selamatan ini cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan menggunakan tabel yang tersedia.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Kuning | 3 bungkus |
Ayam Goreng | 1 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 1 piring |
Perkedel Kentang | 1 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 3 botol |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama dan pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
2. Selamatan Tujuh Hari
Selamatan tujuh hari dilakukan pada hari ketujuh setelah selamatan setelah jenazah dikebumikan. Cara menghitung selamatan tujuh hari hampir sama dengan selamatan setelah jenazah dikebumikan. Namun, terdapat penambahan beberapa komponen seperti kue dan buah-buahan.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Kuning | 4 bungkus |
Ayam Goreng | 1 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 1 piring |
Perkedel Kentang | 1 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 4 botol |
Buah-buahan | 1 keranjang |
Kue | 1 toples |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama, pembacaan wirid dan wirasat, serta pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
3. Selamatan Empat Puluh Hari
Selamatan empat puluh hari dilakukan pada hari keempat puluh setelah kematian. Selamatan ini memiliki cara menghitung yang berbeda dengan selamatan tujuh hari dan selamatan setelah jenazah dikebumikan.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Kuning | 5 bungkus |
Ayam Goreng | 1 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 2 piring |
Perkedel Kentang | 2 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 5 botol |
Buah-buahan | 2 keranjang |
Jus Buah-buahan | 1 galon |
Susu Kental Manis | 1 kaleng |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama, pembacaan wirid dan wirasat, serta pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
4. Selamatan Seratus Hari
Selamatan seratus hari dilakukan pada hari ke seratus setelah kematian. Selamatan ini memiliki cara menghitung yang berbeda dengan selamatan tujuh hari, selamatan setelah jenazah dikebumikan, dan selamatan empat puluh hari.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Tumpeng | 1 set |
Ayam Goreng | 2 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 3 piring |
Perkedel Kentang | 3 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 5 botol |
Buah-buahan | 3 keranjang |
Jus Buah-buahan | 2 galon |
Susu Kental Manis | 2 kaleng |
Rokok Kretek | 1 slop |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama, pembacaan wirid dan wirasat, serta pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
Selamatan satu tahun dilakukan pada hari ke satu tahun setelah kematian. Selamatan ini memiliki cara menghitung yang berbeda dengan selamatan tujuh hari, selamatan setelah jenazah dikebumikan, selamatan empat puluh hari, dan selamatan seratus hari.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Tumpeng | 1 set |
Ayam Goreng | 4 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 4 piring |
Perkedel Kentang | 4 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 10 botol |
Buah-buahan | 5 keranjang |
Jus Buah-buahan | 3 galon |
Susu Kental Manis | 3 kaleng |
Rokok Kretek | 2 slop |
Kue-kue | 1 toples |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama, pembacaan wirid dan wirasat, serta pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
Selamatan satu tahun lima bulan dilakukan pada hari ke satu tahun lima bulan setelah kematian. Selamatan ini memiliki cara menghitung yang berbeda dengan selamatan tujuh hari, selamatan setelah jenazah dikebumikan, selamatan empat puluh hari, selamatan seratus hari, dan selamatan satu tahun.
Komponen Selamatan | Jumlah |
---|---|
Nasi Tumpeng | 1 set |
Ayam Goreng | 5 ekor |
Tempe dan Tahu Goreng | 5 piring |
Perkedel Kentang | 5 piring |
Sambel | 1 piring |
Air Mineral | 10 botol |
Buah-buahan | 5 keranjang |
Jus Buah-buahan | 3 galon |
Susu Kental Manis | 3 kaleng |
Rokok Kretek | 2 slop |
Kue-kue | 2 toples |
Setelah persiapan selamatan selesai, selanjutnya dilakukan doa bersama, pembacaan wirid dan wirasat, serta pembakaran dupa sebagai wujud penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar selamatan orang meninggal adat Jawa.