Cara Menghitung Payback Period

Tentang Artikel Ini

Salam Sobat Zikra, kali ini kita akan membahas mengenai payback period. Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi yang telah dilakukan. Hal ini sangat penting terutama bagi para investor untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan agar investasi yang dilakukan dapat terbayar kembali. Investasi yang menghasilkan payback period yang lebih cepat menjadi lebih menarik bagi para investor.

Namun, tentu saja menghitung payback period tidaklah semudah menghitung angka biasa. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail cara menghitung payback period beserta kelebihan, kekurangan, dan contoh perhitungannya. Simak terus artikel ini ya Sobat Zikra!

Pendahuluan

Sebelum memulai pembahasan mengenai cara menghitung payback period, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu payback period dan mengapa perhitungan ini penting dilakukan.

Payback period merupakan periode waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali dana yang telah diinvestasikan. Dalam dunia investasi, payback period menjadi salah satu ukuran keberhasilan suatu investasi. Semakin cepat suatu investasi dapat menghasilkan payback period, maka semakin baik pula investasi tersebut. Menghitung payback period juga berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi apakah suatu proyek/program/kegiatan layak untuk dilanjutkan atau tidak.

Ada beberapa cara untuk menghitung payback period, namun pada dasarnya perhitungan ini didasarkan pada jumlah dana yang diinvestasikan dan pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut. Sebelum melakukan perhitungan, Anda perlu menentukan terlebih dahulu periode yang akan diambil sebagai acuan, misalnya 3 tahun atau 5 tahun.

Namun, meskipun cukup populer dalam dunia investasi, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kita ketahui mengenai perhitungan payback period ini.

Kelebihan Perhitungan Payback Period

  1. Perhitungan payback period memberikan gambaran mengenai seberapa cepat modal akan kembali dan seberapa cepat investasi akan menghasilkan keuntungan.
  2. Perhitungan payback period membantu investor untuk mengukur resiko dari investasi yang dilakukan.
  3. Perhitungan payback period mudah dipahami dan diaplikasikan, bahkan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang keuangan.
  4. Perhitungan payback period dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan dalam jangka pendek.
  5. Perhitungan payback period dapat membantu investor dalam memilih investasi yang paling menguntungkan dalam jangka pendek.
  6. Perhitungan payback period mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat untuk melihat apakah suatu investasi layak diteruskan atau tidak.
  7. Perhitungan payback period mempertimbangkan faktor waktu nilai uang sehingga dapat memberikan estimasi keuntungan yang lebih akurat.

Kekurangan Perhitungan Payback Period

  1. Perhitungan payback period tidak mempertimbangkan jumlah keuntungan yang diperoleh setelah periode payback period, sehingga tidak memberikan gambaran yang akurat untuk jangka waktu yang lebih lama.
  2. Perhitungan payback period tidak mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan.
  3. Perhitungan payback period tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, sehingga kurang akurat untuk investasi jangka panjang.
  4. Perhitungan payback period belum tentu akurat pada investasi yang melibatkan banyak variabel dan faktor risiko yang kompleks.
  5. Perhitungan payback period tidak memberikan informasi mengenai tingkat pengembalian investasi (IRR).
  6. Perhitungan payback period tidak memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi, sehingga tidak memberikan gambaran yang akurat untuk investasi jangka panjang.
  7. Perhitungan payback period tidak menjamin investasi akan sukses.

Cara Menghitung Payback Period

Setelah mengetahui mengenai definisi dan kelebihan serta kekurangan dari payback period, kini saatnya untuk mempelajari cara menghitung payback period. Sebelum memulai perhitungan, pastikan Anda sudah menetapkan periode waktu yang akan diambil sebagai acuan.

Langkah Cara Menghitung
1 Tentukan jumlah uang yang diinvestasikan.
2 Tentukan jumlah pendapatan dari investasi setiap tahun.
3 Hitung jumlah uang yang diinvestasikan dibagi dengan pendapatan investasi setiap tahun.
4 Hasil perhitungan di atas merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk menyelesaikan payback period.

Contoh:

Suatu perusahaan menginvestasikan sebesar Rp 5.000.000,- untuk membeli mesin yang dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1.500.000,- setiap tahunnya. Berapakah payback period yang diperlukan?

Jawaban:

5.000.000 / 1.500.000 = 3,33 tahun

Dari hasil perhitungan tersebut, berarti perusahaan akan membutuhkan waktu 3,33 tahun atau sekitar 3 tahun 4 bulan untuk mendapatkan kembali dana investasi yang telah dikeluarkan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu payback period?

Jawaban: Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali dana yang telah diinvestasikan.

2. Mengapa perhitungan payback period penting dilakukan?

Jawaban: Perhitungan payback period membantu investor untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan agar investasi yang dilakukan dapat terbayar kembali dan mengevaluasi apakah suatu proyek/program/kegiatan layak untuk dilanjutkan atau tidak.

3. Bagaimana cara menghitung payback period?

Jawaban: Untuk menghitung payback period, Anda perlu menentukan jumlah uang yang diinvestasikan, jumlah pendapatan dari investasi setiap tahun, dan kemudian membagi jumlah uang yang diinvestasikan dengan pendapatan investasi setiap tahun.

4. Apa kelebihan dan kekurangan dari perhitungan payback period?

Jawaban: Kelebihan perhitungan payback period adalah memberikan gambaran yang cepat dan akurat mengenai seberapa cepat modal akan kembali dan seberapa cepat investasi akan menghasilkan keuntungan, mudah dipahami dan diaplikasikan, serta mampu memberikan informasi dalam pengambilan keputusan dalam jangka pendek. Sedangkan kekuarangannya adalah tidak mempertimbangkan jumlah keuntungan yang diperoleh setelah periode payback period, tidak mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan, dan tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, sehingga kurang akurat untuk investasi jangka panjang.

5. Apakah perhitungan payback period bisa digunakan untuk investasi jangka panjang?

Jawaban: Perhitungan payback period kurang akurat untuk investasi jangka panjang karena tidak mempertimbangkan nilai waktu uang dari investasi dan tidak mempertimbangkan jumlah keuntungan yang diperoleh setelah periode payback period.

6. Apa yang harus dilakukan jika hasil perhitungan payback period tidak sesuai dengan ekspektasi?

Jawaban: Jika hasil perhitungan payback period tidak sesuai dengan ekspektasi, Anda perlu melakukan evaluasi ulang terhadap investasi dan mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan.

7. Apakah perhitungan payback period dapat dijadikan satu-satunya alat untuk mengevaluasi investasi?

Jawaban: Tidak. Perhitungan payback period hanya salah satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi investasi. Selain payback period, perlu juga mempertimbangkan faktor risiko, tingkat pengembalian investasi (IRR), dan nilai waktu uang.

8. Apa perbedaan antara payback period dan ROI (Return On Investment)?

Jawaban: Payback period mengukur waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali modal yang telah diinvestasikan, sedangkan ROI mengukur tingkat pengembalian investasi.

9. Apa yang menjadi faktor penentu dalam perhitungan payback period?

Jawaban: Faktor penentu dalam perhitungan payback period adalah jumlah uang yang diinvestasikan dan pendapatan dari investasi setiap tahun.

10. Bisakah perhitungan payback period digunakan pada proyek non keuangan?

Jawaban: Ya, perhitungan payback period dapat digunakan pada proyek-non keuangan seperti pengembangan produk dan penelitian dan pengembangan.

11. Apakah perhitungan payback period digunakan untuk menentukan investasi yang layak atau tidak?

Jawaban: Ya, perhitungan payback period digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan apakah suatu investasi layak untuk dilanjutkan atau tidak.

12. Apa yang harus dilakukan jika hasil perhitungan payback period negatif?

Jawaban: Jika hasil perhitungan payback period negatif, artinya investasi tidak akan pernah menghasilkan keuntungan. Sebagai investor, Anda perlu mempertimbangkan kembali investasi tersebut dan mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan.

13. Berapa lama periode waktu yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan payback period?

Jawaban: Periode waktu yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan payback period dapat bervariasi, tergantung pada jenis investasi dan kebutuhan investor. Biasanya periode yang digunakan adalah 3 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun.

Kesimpulan

Setelah mempelajari cara menghitung payback period, kelebihan dan kekurangan, dan contoh perhitungannya, dapat kita simpulkan bahwa perhitungan payback period dapat menjadi salah satu alat untuk mengevaluasi investasi yang dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan payback period tidak dapat menjamin keberhasilan investasi dan hanya satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi investasi. Selalu lakukan evaluasi ulang secara berkala untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan masih layak atau tidak.

Jangan lupa untuk berhati-hati dan teliti dalam memilih investasi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Zikra. Terima kasih telah membaca!

Penutup

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung payback period beserta kelebihan, kekurangan, dan contoh perhitungannya. Kami harap artikel ini dapat membantu Sobat Zikra dalam menentukan investasi yang tepat dan menghasilkan keuntungan yang diinginkan.

Penulisan artikel ini dilakukan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh kehati-hatian. Namun, kami tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang terjadi akibat penggunaan informasi yang terdapat dalam artikel ini.

Related video of Cara Menghitung Payback Period