Oleh Sobat Zikra
Salam, Sobat Zikra! Bagi Anda yang baru memulai bisnis kuliner atau ingin meningkatkan efisiensi bisnis makanan Anda, mengetahui cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah penting. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah cara menghitung HPP makanan dengan baik dan benar. Selain itu, kami juga akan membahas kelebihan dan kekurangan dari metode ini, serta memberikan beberapa FAQ yang mungkin berguna untuk Anda. Yuk, simak artikel ini dengan seksama!
Pendahuluan
Sebelum membahas tentang cara menghitung HPP makanan, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu HPP. HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya produksi sebuah makanan yang harus dikeluarkan untuk menjual satuan produk tersebut. HPP menjadi sangat penting karena akan berpengaruh pada profitabilitas bisnis kuliner Anda. Semakin rendah HPP, semakin besar pula keuntungan yang akan Anda dapatkan.
Namun, setiap bisnis kuliner memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghitung HPP. Ada yang menggunakan metode sederhana, ada juga yang menggunakan metode yang lebih rumit. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan dalam menghitung HPP makanan:
1. Menghitung HPP Berdasarkan Bahan Baku
Metode ini menggunakan biaya bahan baku sebagai dasar untuk menghitung HPP. Dalam hal ini, Anda harus menghitung biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat satu sajian makanan. Kemudian, biaya bahan baku tersebut dibagi dengan jumlah sajian yang dihasilkan, sehingga didapatkan HPP per sajian. Metode ini relatif sederhana, tetapi tidak mencakup biaya produksi yang lain seperti biaya listrik, air, dan tenaga kerja.
2. Menghitung HPP dengan Metode Average Costing
Metode Average Costing menghitung HPP dengan cara menjumlahkan semua biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu periode waktu, lalu membaginya dengan jumlah produk yang dihasilkan pada periode waktu tersebut. Metode ini sangat cocok bagi bisnis yang memiliki produksi yang beragam dan fluktuatif setiap harinya.
3. Menghitung HPP dengan Metode Full Costing
Metode Full Costing menghitung HPP dengan cara menghitung semua biaya produksi, termasuk biaya overhead seperti listrik, air, dan tenaga kerja. Biaya overhead ini kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Metode ini lebih akurat karena mencakup semua biaya produksi, tetapi juga lebih rumit dalam perhitungannya.
4. Menghitung HPP dengan Metode Activity-Based Costing
Metode Activity-Based Costing menghitung HPP dengan cara menentukan biaya overhead berdasarkan aktivitas dalam produksi makanan, seperti biaya tenaga kerja di dapur dan biaya listrik di dapur. Metode ini lebih akurat dalam menghitung biaya overhead, tetapi juga lebih rumit dalam perhitungannya.
5. Menghitung HPP dengan Metode Standard Costing
Metode Standard Costing menghitung HPP dengan cara menetapkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Biaya standar ini kemudian dibandingkan dengan biaya aktual yang dikeluarkan dan selisihnya dianggap sebagai biaya variabel. Metode ini dapat membantu bisnis kuliner dalam merencanakan produksi dalam jangka panjang, tetapi juga memerlukan perhitungan yang lebih rumit.
6. Menghitung HPP dengan Metode Marginal Costing
Metode Marginal Costing menghitung HPP dengan cara memperhitungkan biaya variabel dalam produksi makanan, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, tetapi tidak memperhitungkan biaya tetap seperti biaya listrik dan air. Metode ini cocok bagi bisnis kuliner yang menghasilkan produk dalam jumlah kecil.
7. Menghitung HPP dengan Metode Absorption Costing
Metode Absorption Costing menghitung HPP dengan cara memperhitungkan seluruh biaya produksi, baik biaya variabel maupun biaya tetap. Metode ini sangat akurat dalam menghitung HPP, tetapi juga rumit dalam perhitungannya dan memerlukan penggunaan software akuntansi khusus.
Kelebihan dan Kekurangan Cara Menghitung HPP Makanan
Setiap metode menghitung HPP makanan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode-metode tersebut:
1. Menghitung HPP Berdasarkan Bahan Baku
Kelebihan:
– Metode ini mudah dipahami dan praktis digunakan.
– Perhitungan HPP dapat dilakukan secara cepat dan sederhana.
Kekurangan:
– Metode ini tidak mencakup biaya produksi lain seperti biaya listrik, air, dan tenaga kerja.
– Biaya bahan baku tidak selalu tetap dan sering berfluktuasi.
2. Menghitung HPP dengan Metode Average Costing
Kelebihan:
– Metode ini cocok bagi bisnis kuliner dengan produksi yang fluktuatif.
– Biaya produksi dapat dihitung secara akurat.
Kekurangan:
– Metode ini tidak mencakup biaya overhead seperti biaya listrik, air, dan tenaga kerja.
– Perhitungan HPP memerlukan catatan yang cukup rapi dan teliti.
3. Menghitung HPP dengan Metode Full Costing
Kelebihan:
– Metode ini mencakup semua biaya produksi, termasuk biaya overhead.
– Perhitungan HPP lebih akurat.
Kekurangan:
– Metode ini memerlukan perhitungan yang rumit.
– Biaya overhead sering berubah-ubah dari waktu ke waktu.
4. Menghitung HPP dengan Metode Activity-Based Costing
Kelebihan:
– Metode ini lebih akurat dalam menghitung biaya overhead.
– Biaya produksi dapat dihitung secara akurat.
Kekurangan:
– Metode ini memerlukan perhitungan yang rumit.
– Biaya overhead sering berubah-ubah dari waktu ke waktu.
5. Menghitung HPP dengan Metode Standard Costing
Kelebihan:
– Metode ini dapat membantu bisnis kuliner dalam merencanakan produksi dalam jangka panjang.
– Biaya produksi dapat dihitung secara akurat.
Kekurangan:
– Metode ini memerlukan perhitungan yang rumit.
– Biaya standar tidak selalu sesuai dengan biaya aktual yang dikeluarkan.
6. Menghitung HPP dengan Metode Marginal Costing
Kelebihan:
– Metode ini mudah dihitung dan praktis digunakan.
– Biaya produksi dapat dihitung secara akurat.
Kekurangan:
– Metode ini tidak mencakup biaya tetap seperti biaya listrik dan air.
– Metode ini hanya cocok bagi bisnis kuliner dengan produksi yang kecil.
7. Menghitung HPP dengan Metode Absorption Costing
Kelebihan:
– Metode ini sangat akurat dalam menghitung HPP.
– Mencakup seluruh biaya produksi, baik biaya variabel maupun biaya tetap.
Kekurangan:
– Metode ini memerlukan perhitungan yang rumit.
– Memerlukan penggunaan software akuntansi khusus.
Tabel Cara Menghitung HPP Makanan
Metode | Formula | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Menghitung HPP Berdasarkan Bahan Baku | Bahan Baku / Jumlah Sajian Makanan | Mudah dipahami dan praktis digunakan | Tidak mencakup biaya produksi lain dan biaya bahan baku tidak selalu tetap |
Menghitung HPP dengan Metode Average Costing | Total Biaya Produksi / Jumlah Produk | Cocok bagi bisnis kuliner dengan produksi yang fluktuatif dan biaya produksi dapat dihitung secara akurat | Tidak mencakup biaya overhead dan perhitungan HPP memerlukan catatan yang rapi dan teliti |
Menghitung HPP dengan Metode Full Costing | Total Biaya Produksi / Jumlah Produk | Mencakup semua biaya produksi dan perhitungan HPP lebih akurat | Memerlukan perhitungan yang rumit dan biaya overhead sering berubah-ubah |
Menghitung HPP dengan Metode Activity-Based Costing | Total Biaya Overhead / Jumlah Produk | Lebih akurat dalam menghitung biaya overhead dan biaya produksi dapat dihitung secara akurat | Perhitungan yang rumit dan biaya overhead sering berubah-ubah |
Menghitung HPP dengan Metode Standard Costing | Biaya Standar – Biaya Variabel = Biaya Tetap | Dapat membantu merencanakan produksi dalam jangka panjang dan biaya produksi dapat dihitung secara akurat | Perhitungan yang rumit dan biaya standar tidak selalu sesuai dengan biaya aktual |
Menghitung HPP dengan Metode Marginal Costing | Biaya Variabel / Jumlah Produk | Mudah dihitung dan biaya produksi dapat dihitung secara akurat | Tidak mencakup biaya tetap dan hanya cocok bagi bisnis kuliner dengan produksi kecil |
Menghitung HPP dengan Metode Absorption Costing | Total Biaya Produksi / Jumlah Produk | Sangat akurat dalam menghitung HPP dan mencakup seluruh biaya produksi | Perhitungan yang rumit dan memerlukan penggunaan software akuntansi khusus |
FAQ Cara Menghitung HPP Makanan
1. Apa itu HPP?
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya produksi sebuah makanan yang harus dikeluarkan untuk menjual satuan produk tersebut.
2. Mengapa menghitung HPP penting?
Menghitung HPP penting karena akan berpengaruh pada profitabilitas bisnis kuliner Anda. Semakin rendah HPP, semakin besar pula keuntungan yang akan Anda dapatkan.
3. Metode apa yang paling sederhana dan mudah digunakan dalam menghitung HPP makanan?
Metode yang paling sederhana dan mudah digunakan dalam menghitung HPP makanan adalah menghitung HPP berdasarkan bahan baku.
4. Metode apa yang paling akurat dalam menghitung HPP makanan?
Metode yang paling akurat dalam menghitung HPP makanan adalah metode Absorption Costing.
5. Apa saja biaya produksi yang harus dihitung dalam menghitung HPP?
Biaya produksi yang harus dihitung dalam menghitung HPP meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead seperti biaya listrik, air, dan sewa lokasi.
6. Berapa sering sebaiknya menghitung HPP?
HPP sebaiknya dihitung setiap bulan atau setiap kali terjadi perubahan biaya produksi.
7. Apakah HPP sama dengan harga jual?
Tidak. HPP hanya mencakup biaya produksi, sedangkan harga jual juga mencakup keuntungan dan biaya operasional lainnya.
8. Bagaimana menghitung HPP makanan yang memiliki beberapa bahan baku dalam satu sajian?
Anda dapat menghitung total biaya bahan baku yang digunakan dalam satu sajian, kemudian membaginya dengan jumlah sajian yang dihasilkan.
9. Apakah nilai HPP selalu sama setiap kali produksi makanan dilakukan?
Tidak. Nilai HPP dapat berubah tergantung pada perub