Salam Sobat Zikra, Nyatakan Kreativitasmu dalam Membuat Pupuk Organik Cair Sendiri
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, semakin banyak orang yang beralih menggunakan produk organik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang pertanian, seperti pupuk organik cair.
Pupuk organik cair adalah salah satu jenis pupuk organik yang paling mudah dibuat sendiri. Selain mudah, pupuk organik cair juga ramah lingkungan dan menghasilkan kualitas produk yang lebih baik dibanding menggunakan pupuk kimia.
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat pupuk organik cair sendiri, berikut adalah panduan lengkap dari kami tentang cara membuat pupuk organik cair.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum memulai proses pembuatan pupuk organik cair, pastikan Anda telah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikut adalah alat dan bahan yang harus Anda persiapkan:
Alat | Bahan |
---|---|
Ember berkapasitas minimal 20 liter | Sisa-sisa bahan organik seperti daun, batang, dan kulit buah |
Kain saring | Air |
Wadah penyimpanan pupuk organik cair | Gula merah (opsional) |
Sendok | Biji kedelai/kacang tanah/tahu yang sudah basi (opsional) |
Air | Yoghurt/tape ketan hitam (opsional) |
Langkah-langkah Membuat Pupuk Organik Cair
1. Persiapan Bahan Organik
Sebelum memulai proses pembuatan pupuk organik cair, pastikan Anda telah menyiapkan semua bahan organik yang akan digunakan. Pastikan bahan organik yang digunakan beragam dan seimbang, seperti daun, batang, dan kulit buah.
Setelah itu, cuci bersih semua bahan organik yang akan digunakan untuk menghilangkan kotoran dan debu dan potong menjadi ukuran kecil agar mudah terurai. Kemudian, masukkan bahan organik ke dalam ember berkapasitas minimal 20 liter.
2. Tambahkan Air dan Campuran dari Biji Kedelai/Kacang Tanah/Tahu yang Sudah Basi (Opsional)
Tambahkan air ke dalam ember yang sudah diisi bahan organik, hingga semua bahan terendam air. Kemudian, tambahkan campuran biji kedelai/kacang tanah/tahu yang sudah basi ke dalam ember. Campuran ini akan membantu proses penumbuhan bakteri pemecah bahan organik. Akan tetapi, bila Anda tidak memiliki campuran ini, proses pembuatan pupuk organik cair tetap dapat dilakukan.
3. Penambahan Gula Merah atau Yoghurt/Tape Ketan Hitam (Opsional)
Setelah itu, Anda bisa menambahkan gula merah atau yoghurt/tape ketan hitam ke dalam ember yang berisi bahan organik dan air. Gula merah berfungsi untuk memicu pertumbuhan bakteri, sedangkan yoghurt/tape ketan hitam dapat membantu membentuk asam laktat yang berfungsi untuk mempercepat proses pembusukan bahan organik.
4. Tunggu Hingga Fermentasi Berlangsung
Setelah semua bahan dan campuran dicampurkan, biarkan ember tertutup selama 5-7 hari hingga fermentasi berlangsung. Selama proses fermentasi, pastikan ember tetap tertutup dan jangan terbuka karena dapat memicu tumbuhnya jamur yang tidak diinginkan.
5. Saring Campuran yang Sudah Difermentasi
Setelah 5-7 hari, campuran Anda sudah mengalami fermentasi. Anda bisa menyaring campuran tersebut menggunakan kain saring hingga mendapatkan cairan yang jernih. Buang semua padatan sisa bahan organik yang tidak larut dalam air.
6. Tambahkan Air dan Simpan di Wadah Penyimpanan
Jika cairan yang dihasilkan terlalu kental, Anda bisa menambahkan air agar mudah digunakan saat proses penyiraman. Setelah itu, simpan cairan pupuk organik cair tersebut ke dalam wadah penyimpanan yang bersih dan kering agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau jamur.
7. Gunakan Pupuk Organik Cair dengan Bijak
Setelah semua proses pembuatan pupuk organik cair selesai, Anda bisa menggunakannya dengan bijak untuk tanaman yang Anda miliki. Pastikan takaran pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jangan terlalu sering memberi pupuk organik cair karena bisa menyebabkan akar busuk.
FAQ Tentang Cara Membuat Pupuk Organik Cair
1. Apa itu pupuk organik cair?
Pupuk organik cair adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa bahan organik, seperti daun, batang, dan kulit buah. Pupuk organik cair adalah alternatif pupuk yang lebih ramah lingkungan dan juga lebih baik untuk kualitas tanaman dibandingkan dengan pupuk kimia.
2. Apa manfaat dari menggunakan pupuk organik cair?
Penggunaan pupuk organik cair dapat membantu meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kelembaban tanah, dan memperbaiki kualitas tanaman. Pupuk organik cair juga lebih murah dan ramah lingkungan.
3. Apa saja bahan yang dapat dijadikan pupuk organik cair?
Pupuk organik cair dapat dibuat dari sisa-sisa bahan organik seperti daun, batang, kulit buah, kertas koran, sisa makanan, dan bahan organik lainnya yang mudah terurai.
4. Apakah perlu menambahkan bahan tambahan seperti gula merah atau tape ketan hitam saat membuat pupuk organik cair?
Tidak perlu. Namun, menambahkan gula merah atau tape ketan hitam dapat membantu mempercepat proses fermentasi dan memperbaiki kualitas pupuk organik cair.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair?
Proses pembuatan pupuk organik cair membutuhkan waktu 5-7 hari untuk proses fermentasi dan beberapa jam untuk proses pengambilan cairan pupuk organik cair.
6. Bagaimana menyimpan pupuk organik cair?
Pupuk organik cair harus disimpan di wadah penyimpanan yang bersih dan kering agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau jamur. Simpan pupuk organik cair pada suhu ruangan dan hindari paparan sinar matahari langsung.
7. Berapa sering pupuk organik cair harus diberikan pada tanaman?
Pemberian pupuk organik cair harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Idealnya, pupuk organik cair diberikan setiap 2 minggu sekali atau sesuai dengan petunjuk pemakaian.
8. Apakah pupuk organik cair dapat digunakan untuk semua jenis tanaman?
Ya, pupuk organik cair dapat digunakan untuk semua jenis tanaman, mulai dari tanaman buah-buahan, sayuran, hingga tanaman hias.
9. Apakah pupuk organik cair dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia?
Ya, pupuk organik cair dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik cair dapat membantu meningkatkan kualitas tanaman dan kualitas produk yang dihasilkan.
10. Apakah pupuk organik cair aman untuk lingkungan dan kesehatan manusia?
Ya, pupuk organik cair aman untuk lingkungan dan kesehatan manusia karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti pupuk kimia.
11. Bagaimana mengetahui takaran pupuk organik cair yang tepat?
Takaran pupuk organik cair yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pastikan takaran pupuk organik cair yang digunakan tidak terlalu sering dan sesuai dengan petunjuk pemakaian.
12. Apakah ada cara mudah untuk mengetahui kebutuhan pupuk organik cair pada tanaman?
Ya, terdapat cara mudah untuk mengetahui kebutuhan pupuk organik cair pada tanaman, yaitu dengan melihat warna daun. Jika daun berwarna kuning atau terlihat kurus, itu menandakan tanaman membutuhkan pupuk organik cair.
13. Bagaimana cara mengaplikasikan pupuk organik cair pada tanaman?
Pupuk organik cair dapat diaplikasikan pada tanaman dengan cara disiramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan langsung ke daun dan batang tanaman.
Kesimpulan
Setelah membaca panduan lengkap dari kami tentang cara membuat pupuk organik cair, Anda kini sudah siap membuatnya sendiri di rumah. Dengan menggunakan pupuk organik cair, Anda dapat membantu menjaga lingkungan dan juga meningkatkan kualitas tanaman dan hasil panen yang Anda miliki.
Gunakan pupuk organik cair dengan bijak dan sesuai dengan petunjuk pemakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selamat mencoba dan sukses selalu!
Disclaimer
Isi artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan referensi bagi pembaca. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan atau kerugian yang mungkin terjadi akibat penggunaan informasi dalam artikel ini.