Menyambut Sobat Zikra
Halo Sobat Zikra, dalam kehidupan ini, kita semua tentu akan meninggalkan dunia fana dan kembali ke pangkuan-Nya. Tak terkecuali kita, para pembaca yang tercinta. Nah, sebagai muslim, ada beberapa tuntunan yang harus kita ikuti dalam memandikan jenazah. Proses memandikan jenazah sendiri adalah suatu kehormatan bagi kita untuk membantu saudara kita menuju ke alam barzakh. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas detail tentang cara memandikan jenazah yang benar dan sesuai tuntunan agama Islam. Simak ya, Sobat Zikra!
Pendahuluan
Proses memandikan jenazah merupakan salah satu kewajiban terakhir dalam mengurus jenazah sebelum dikebumikan. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam Islam, memandikan jenazah adalah bagian dari perkara fardhu kifayah. Karenanya, setiap muslim wajib mengetahui bagaimana caranya memandikan jenazah sesuai tuntunan agama Islam.
Memandikan jenazah juga menunjukkan rasa sayang kita kepada saudara kita yang telah meninggal dunia. Dalam proses memandikan jenazah, kita harus mengutamakan kebersihan secara fisik dan rohani. Membantu proses menuju keberkahan dan kemuliaan setelah meninggal dunia. Jadi, lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui tata cara memandikan jenazah sesuai syariat Islam dengan selengkap dan sesederhana mungkin.
Paragraf 1: Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memandikan jenazah, ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan terlebih dahulu. Beberapa alat yang harus disiapkan, antara lain:
No | Nama Barang | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Sapu tangan | 10 lembar | Untuk membersihkan jenazah |
2 | Spons | 10 buah | Untuk membersihkan jenazah |
3 | Sabun cair/non-alkohol | 1 botol | Untuk membersihkan jenazah |
4 | Baskom besar | 1 buah | Untuk menampung air |
5 | Ember besar | 1 buah | Untuk menampung air |
6 | Kain kafan | 3 potong | Untuk menutupi jenazah |
7 | Handuk besar | 1 buah | Untuk menutupi jenazah |
Perlu diingat, seluruh perlengkapan yang digunakan harus dicuci bersih dan dicuci secara terpisah dengan barang-barang lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan saat memandikan jenazah.
Paragraf 2: Tahapan Memandikan Jenazah
Setelah semua alat dan bahan telah disiapkan dengan baik, maka tahapan memandikan jenazah dapat dilaksanakan. Berikut adalah tahapannya:
1. Mengucapkan niat💬
Mengucapkan niat memandikan jenazah harus dilakukan dengan kerendahan hati, keikhlasan, dan ketulusan dalam hati. Niat harus dilakukan sebelum memandikan jenazah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk memperjelas tujuan dari memandikan jenazah.
2. Membersihkan jenazah dari najis💬
Jenazah harus dibersihkan dari najis dan kotoran. Bila terdapat kotoran atau najis di tubuh jenazah, maka sebelumnya perlu dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan sapu tangan, spons dan air bersih.
3. Membasuh kepala jenazah💬
Membasuh kepala jenazah dilakukan dengan tujuan menghilangkan najis dari kepala jenazah. Caranya yaitu dengan menumpahkan air ke ujung kepala, kemudian memijat lembut kepala jenazah agar air terdistribusi dengan baik. Bagian bawah dagu dan telinga juga perlu dibersihkan.
4. Membasuh seluruh tubuh jenazah💬
Setelah kepala jenazah dibersihkan, seluruh tubuh jenazah perlu dibersihkan. Pada tahap ini, bagian-bagian tubuh jenazah harus dibasuh secara berurutan dengan menggunakan sabun cair/non-alkohol. Basahi spons lalu oleskan pada tubuh jenazah.
5. Menggosok gigi💬
Gigi jenazah perlu dibersihkan dengan gigi palsu. Caranya cukup dengan memasukkan gigi palsu ke dalam mulut jenazah, kemudian dibasahi dengan air.
6. Mengalirkan air ke seluruh tubuh jenazah💬
Setelah semua bagian tubuh dibersihkan dengan baik, masukkan jenazah ke dalam baskom besar yang sudah diisi dengan air bersih. Kemudian alirkan air ke seluruh tubuh jenazah agar air menyeluruh ke seluruh bagian tubuh dan menghilangkan sisa-sisa sabun cair/non-alkohol yang masih menempel di tubuh jenazah.
7. Mengeringkan jenazah💬
Setelah proses pencucian selesai, keringkan jenazah dengan handuk besar dan angin-anginkan beberapa saat hingga jenazah benar-benar kering.
Paragraf 3: Kain Kafan
Ketika jenazah sudah bersih dan kering, selanjutnya perlu membungkus jenazah dengan kain kafan. Ada beberapa syarat dalam pembungkusan jenazah dengan kain kafan, antara lain:
1. Kain kafan harus berjumlah tiga lapis.
2. Kain kafan tidak boleh terdapat sulam atau hiasan.
3. Kain kafan harus terbuat dari bahan yang halus, seperti katun atau linen.
Paragraf 4: Doa Saat Memandikan Jenazah
Saat memandikan jenazah, dianjurkan untuk membaca beberapa doa. Berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca saat memandikan jenazah:
Doa Niat💬
“Aku niat memandikan jenazah ini karena Allah Taala”
Doa Basuh Kepala💬
“Allahumma sholli ala Muhammad, wa ala ali Muhammad. Kama shol-laita ‘ala Ibrahim, wa ala ali Ibrahim, wa baarik ala Muhammad, wa ala ali Muhammad. Kama baarakta ala Ibrahim, wa ala ali Ibrahim. Innaka hamidun majid.”
Doa Membasuh Seluruh Tubuh💬
“Washii ‘ibadata-llah. Bismillah wa billahi wa ala millati rasulillah. Allahumma tajawaz an sayyidina Muhammadi sholla-llahu ‘alaihi wasallam, warfau darajatahu fi ‘ilali ‘ilaiyyin. Salim lahu min ‘adzabi qabr wa min ‘adzabi nar”
Doa Setelah Memandikan Jenazah💬
“Allahumagfir li (nama jenazah) warhamhu wa’afihi wa’fuanhu wa akrim nuzulahu wa wasi’ mudkhalahu waghsilhu bilmae wa tsal jadani wa barad. Wa naqqihi minal khataiah kama yunaqqatsy thawbul abyadha minal densus, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkilhul jannah, wa auzhu min ‘adzabi qabr, wa ‘adzabi jahannam wa min fitnatil mahya wal mamat. Allahummaghfir lahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu wa akrim nuzulahu wa wasi’ mudkhalahu.”
Paragraf 5: Kelebihan menangani jenazah
Menangani jenazah merupakan tugas yang sangat mulia dan dianjurkan dalam agama Islam. Terdapat beberapa kelebihan bagi orang yang menangani jenazah. Diantaranya:
1. Menjalin hubungan kekeluargaan yang erat dengan umat Islam lainnya.
2. Menjadi pelebur duka bagi keluarga jenazah.
3. Menjaga kebersihan jasad yang hendak dikuburkan.
4. Menunjukkan rasa kasih sayang yang dalam terhadap orang yang telah meninggal dunia.
Paragraf 6: Kekurangan menangani jenazah
Meskipun menangani jenazah merupakan tugas yang mulia, namun ada beberapa kekurangan yang dapat terjadi. Salah satunya adalah terpapar penyakit dari jenazah yang kita tangani. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk selalu menjaga kebersihan diri ketika menangani jenazah.
Paragraf 7: Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memandikan Jenazah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memandikan jenazah antara lain:
1. Selalu menjaga kebersihan dengan celah-celah tubuh yang sulit dijangkau seperti telinga, bagian dalam hidung, dan lubang-lubang lainnya.
2. Memperhatikan kesehatan diri sendiri dan orang-orang sekitar untuk menghindari penyebaran penyakit yang mungkin dimiliki oleh jenazah.
3. Selalu berdoa saat memandikan jenazah untuk memohon ampunan disertai dengan niat yang tulus.
Paragraf 8: FAQ
1. Apakah memandikan jenazah harus dilakukan dengan segera setelah seseorang meninggal dunia?💬
Jika memungkinkan, sebaiknya jenazah dimandikan secepat mungkin setelah meninggal dunia.
2. Apakah memandikan jenazah boleh dilakukan oleh perempuan?💬
Ya, perempuan boleh memandikan jenazah, namun harus sesuai dengan adab dan syariat Islam.
3. Apakah jenazah harus dimandikan oleh kerabat atau keluarga?💬
Tidak harus oleh keluarga, namun lebih baik jika jenazah dimandikan oleh kerabat.
4. Apa yang harus dilakukan jika jenazah mengeluarkan air seni atau feses selama proses memandikan?💬
Jika hal tersebut terjadi, segera membersihkan dengan menggunakan sabun cair/non-alkohol dan spons, lalu langsung mandikan jenazah.
5. Apakah jenazah boleh dimandikan dengan air yang berasal dari sumber yang tidak jelas?💬
Tidak boleh, jenazah harus dimandikan dengan air yang bersih dan jelas.
6. Mengapa jenazah harus dimandikan sebanyak tiga kali?💬
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan seluruh najis dan kotoran yang menempel pada tubuh jenazah.
7. Apakah jenazah perlu dibasuh kepalanya terlebih dahulu sebelum dibasuh seluruh tubuhnya?💬
Ya, kepala jenazah harus dibasuh terlebih dah