Pendahuluan
Salam, Sobat Zikra! Apakah Anda suka makan tempe? Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang sangat populer di seluruh dunia. Rasanya yang gurih dan kaya akan protein menjadikannya pilihan yang sehat bagi mereka yang ingin mengganti makanan berbasis daging dengan alternatif nabati. Namun, seringkali tempe yang dijual di pasaran mengandung bahan tambahan dan zat pengawet yang tidak sehat.
Oleh karena itu, membuat tempe di rumah adalah pilihan yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara membuat tempe di rumah, dari bahan-bahan hingga proses fermentasi dan penyimpanan.
Sebelum kita mulai, ada baiknya jika kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari cara membuat tempe di rumah.
Kelebihan Membuat Tempe di Rumah
1. Kontrol Kualitas Bahan Baku – Dengan membuat tempe di rumah, Anda dapat memilih dan mengontrol kualitas kedelai dan ragi yang digunakan untuk membuat tempe. Anda dapat memilih kedelai organik dan ragi yang lebih segar dan berkualitas tinggi.
2. Bebas dari Bahan Kimia Berbahaya – Tempe yang dijual di pasaran seringkali mengandung bahan tambahan dan zat pengawet yang tidak sehat. Dengan membuat tempe di rumah, Anda dapat memastikan bahwa tempe yang Anda makan bebas dari bahan kimia berbahaya.
3. Hemat Biaya – Membuat tempe di rumah jauh lebih murah daripada membeli tempe di pasar. Dengan harga kedelai yang relatif murah dan sedikit ragi, Anda dapat membuat tempe yang lebih banyak dengan biaya yang lebih sedikit.
4. Menjadi Lebih Kreatif – Anda dapat menambahkan bahan-bahan tambahan seperti bawang putih, ketumbar, dan jahe untuk menambah rasa dan aroma pada tempe buatan sendiri.
5. Mengurangi Limbah – Dalam proses membuat tempe, ampas kedelai yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pakan ternak atau bahan baku pembuatan tofu, sehingga mengurangi limbah yang dihasilkan.
6. Meningkatkan Keterampilan Masak – Membuat tempe di rumah bisa menjadi hobi yang menyenangkan dan juga meningkatkan keterampilan masak Anda.
7. Ramah Lingkungan – Dengan membuat tempe di rumah, Anda dapat mengurangi penggunaan kemasan dan wadah plastik yang dapat merusak lingkungan.
Kekurangan Membuat Tempe di Rumah
1. Memerlukan Waktu dan Perhatian – Membuat tempe di rumah memerlukan waktu dan perhatian yang cukup. Proses fermentasi memerlukan waktu dan pemantauan yang teratur.
2. Risiko Kontaminasi – Dalam proses fermentasi, kebersihan dan sanitasi sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan risiko keracunan makanan.
3. Perlu Alat Khusus – Dalam proses pembuatan tempe, Anda memerlukan beberapa peralatan khusus seperti bak berlubang, kain penutup, dan pengendap yang dapat meningkatkan biaya awal.
4. Kualitas dan Konsistensi – Dalam pembuatan tempe di rumah, kualitas dan konsistensi produk mungkin berbeda-beda setiap kali Anda membuatnya. Dibutuhkan waktu dan pengalaman untuk mencapai kualitas dan konsistensi yang diinginkan.
5. Tidak Cocok untuk Pemula – Pembuatan tempe di rumah memerlukan pengalaman dan keterampilan yang cukup. Jika Anda pemula dalam membuat tempe, mungkin ada beberapa faktor yang perlu dipelajari terlebih dahulu.
6. Membuat Suasana Rumah Berbau Khas – Proses fermentasi tempe dapat menghasilkan bau yang khas dan kuat yang mungkin tidak disukai oleh beberapa orang.
7. Memerlukan Ruang yang Cukup – Untuk membuat tempe di rumah, Anda memerlukan ruang yang cukup untuk meletakkan bak dan perlengkapan yang dibutuhkan selama proses fermentasi.
Bahan-Bahan Membuat Tempe
Nama Bahan | Jumlah | Cara Pengolahan |
---|---|---|
Kedelai | 1 kg | Cuci bersih dan rendam selama 8-12 jam |
Ragi Tempe | 10-15 gram | Haluskan ragi dengan sedikit air, kemudian campurkan dengan kedelai yang sudah direndam |
Air | Secukupnya | Untuk merebus kedelai |
Setelah Anda menyiapkan bahan-bahan tersebut, berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tempe:
Langkah-Langkah Membuat Tempe
1. Menyiapkan Kedelai
Cuci bersih kedelai dan rendam dalam air selama 8-12 jam. Setelah itu, tiriskan kedelai dan biarkan sebentar agar kering.
2. Merebus Kedelai
Rebus air dalam panci dan masukkan kedelai yang sudah dibilas. Rebus selama 20-30 menit atau hingga kedelai empuk. Setelah itu, tiriskan air sebanyak mungkin.
3. Menaburkan Ragi
Campurkan ragi tempe yang sudah dihaluskan dengan sedikit air hingga berbentuk adonan. Kemudian campurkan adonan tersebut dengan kedelai yang sudah direbus dan diuraikan. Aduk merata hingga setiap biji kedelai terlapisi ragi.
4. Menyebar Kedelai di Bak
Ekoran itu, siapkan bak berlubang dan lapisi dengan kain penutup. Kemudian, sebarkan kedelai yang sudah tercampur ragi di atasnya. Ratakan permukaannya dan tutup dengan kain penutup.
5. Fermentasi Kedelai
Simpan bak tersebut di ruang yang hangat dan terhindar dari cahaya matahari langsung selama 24 sampai 36 jam. Selama itu, pastikan Anda memeriksa kedelai setiap 8 jam dan pastikan udara mengalir dengan baik.
6. Memotong Tempe
Setelah 24-36 jam, buka kain penutup dan periksa tempe. Jika tempe sudah tumbuh dengan baik dan berwarna putih dengan bau khas, Anda dapat memotongnya sesuai dengan kebutuhan dan sajikan atau simpan dalam kulkas.
7. Penyimpanan Tempe
Setelah dipotong, simpan tempe dalam kulkas agar tahan lebih lama. Tempe yang sudah dikemas dalam wadah plastik dapat disimpan dalam freezer untuk persediaan jangka panjang.
FAQ tentang Cara Membuat Tempe
1. Apakah bisa membuat tempe tanpa menggunakan ragi?
Tidak, ragi tempe adalah bahan yang sangat penting dalam proses fermentasi tempe. Tanpa ragi, kedelai tidak dapat difermentasi menjadi tempe.
2. Berapa lama kedelai harus direndam sebelum dimasak?
Kedelai harus direndam selama 8-12 jam sebelum dimasak. Hal ini untuk memastikan bahwa kedelai empuk dan siap untuk direbus.
3. Apa yang harus dilakukan jika tempe berubah warna menjadi hijau atau berjamur?
Jika tempe berubah warna menjadi hijau atau berjamur, itu menunjukkan bahwa tempe telah terkontaminasi oleh bakteri atau jamur yang tidak diinginkan. Keselamatan makanan menjadi kritis pada titik ini, dan Anda harus membuang tempe yang terkontaminasi dan memberikan perhatian lebih pada kebersihan dan sanitasi selama proses fermentasi pada kali berikutnya.
4. Apakah bisa menggunakan kedelai hitam atau kacang hijau untuk membuat tempe?
Bisa, namun kedelai kuning tetap menjadi pilihan yang lebih umum dan mudah didapatkan. Jika Anda ingin mencoba menggunakan kedelai hitam atau kacang hijau, pastikan Anda menambahkan ragi tempe dalam proporsi yang lebih tinggi untuk memastikan keberhasilan fermentasi.
5. Apa yang harus dilakukan jika tempe terlalu asam atau terlalu manis?
Jika tempe terlalu asam, Anda mungkin telah meninggalkan tempe terlalu lama selama proses fermentasi. Jika terlalu manis, kemungkinan Anda telah memakai ragi yang terlalu banyak atau kurang dalam proses fermentasi. Di kedua kasus tersebut, cobalah untuk mengurangi jumlah waktu fermentasi pada kali berikutnya atau mengubah proporsi ragi yang Anda gunakan.
6. Bisakah tempe dibuat dengan menggunakan ragi instan?
Bisa, namun ragi instan mungkin tidak selalu tersedia di pasaran dan tidak memberikan hasil fermentasi yang sama dengan ragi tempe yang lebih segar. Jika Anda menggunakan ragi instan, pastikan Anda memeriksa instruksi pada label dengan cermat.
7. Apakah tempe bisa dimakan mentah?
Tidak, tempe harus selalu dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan untuk menghindari risiko keracunan makanan.
8. Berapa lama tempe bisa disimpan di kulkas?
Tempe yang sudah dipotong dan dikemas dalam wadah kedap udara dan disimpan di kulkas bisa tahan selama 1-2 minggu.
9. Bisakah tempe dibekukan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama?
Iya, tempe yang sudah dipotong dan dijemur terlebih dahulu bisa disimpan dalam kulkas hingga 6 bulan dengan menyimpannya dalam kantong plastik kedap udara untuk menghindari pembusukan.
10. Bisakah tempe digunakan sebagai pengganti daging?
Ya, tempe dapat digunakan sebagai pengganti daging karena kaya akan protein nabati dan memiliki konsistensi mirip dengan daging. Tempe juga mengandung banyak nutrisi seperti zat besi, kalsium, dan vitamin B12.
11. Apakah tempe bisa diolah menjadi berbagai macam masakan?
Iya, tempe bisa diolah menjadi berbagai macam masakan seperti sate, tumis, dan sup. Tempe juga bisa dipanggang dan dijadikan sebagai camilan atau lauk.
12. Bagaimana cara mengganti ragi tempe yang sudah kadaluarsa?
Anda harus selalu memeriksa tanggal kadaluarsa ragi tempe sebelum membeli. Jika ragi tempe sudah kadaluarsa, jangan pernah menggunakannya karena bisa membuat tempe gagal fermentasi dan berkembang biak oleh bakteri berbahaya.
13. Apakah tempe merupakan makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang diet rendah kalori?
Iya, tempe adalah makanan yang cocok untuk mereka yang sedang menjalani diet rendah kalori. Tempe mengandung protein nabati yang tinggi dan rendah kalori, sehingga makan tempe dapat membantu dalam penurunan berat badan.
Kesimpulan
Demikianlah panduan lengkap tentang cara membuat tempe di rumah. Meskipun memerlukan waktu dan perhatian, membuat tempe di rumah memiliki banyak kelebihan seperti kontrol kualitas bahan baku, bebas dari bahan kimia berbahaya, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Namun, Anda juga harus memperhatikan kekurangan dari cara membuat tempe di rumah seperti risiko kontaminasi, perlu alat khusus, dan kualitas serta konsistensi produk mungkin berbeda-beda setiap kali membuatnya.
Dalam hal ini, penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan sanitasi selama proses fermentasi untuk memastikan keamanan makanan. Dengan demikian, Anda dapat menikmati tempe yang sehat dan lezat di rumah dengan kualitas dan rasa yang diinginkan.
Jangan ragu untuk mencoba membuat tempe di rumah dan meningkatkan keterampilan masak Anda. Selamat mencoba!
Related video of Cara Buat Tempe – Panduan Lengkap untuk Membuat Tempe di Rumah